Sabtu, 06 Agustus 2011

0 Pepino, Buah Pemberantas Penyakit

Meskipun sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, buah ini kalah pamor dengan jenis buah-buahan lainnya yang tumbuh di Indonesia. Meski begitu, ternyata buah pepino memiliki banyak khasiat yang selama ini tak banyak diketahui oleh orang.
PERNAH dengar buah pepino? Asing memang, terutama untuk orang Indonesia. Apalagi buah pepino lebih banyak dikembangkan di Brasil dan Belanda. Jika ditelusuri sejarahnya, buah ini berasal dari Pegunungan Andes di wilayah Peru dan Chile, Amerika Selatan. Sejak ratusan tahun lalu, buah ini sudah dibudidayakan hingga ke Kolombia.

Pusat budidaya buah bernama Latin solanum muricatum aiton ini berada di lembah Moche, Peru. Penduduk Moche sangat memuja pepino. Makanya, tak heran jika mereka sering menjadikan pepino sebagai obyek dalam pembuatan berbagai kerajinan tangan dan seni.

Di Indonesia sendiri, bibit pepino pertama kali didatangkan pada masa penjajahan Belanda. Namun, berbeda dengan buah-buahan impor lainnya, pamor pepino lebih lambat meningkat. Padahal, khasiatnya sangat banyak, karena mengandung zat-zat yang banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Buah yang berpenampilan mirip terung ini termasuk dalam famili solanaceae (terung-terungan). Yang membedakannya adalah warnanya. Secara umum, pepino memiliki warna dasar hijau dengan lekukan corak garis cokelat yang bisa berubah kekuningan bila matang atau ungu berbintik putih dengan corak garis ungu tua.

Pepino sendiri dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik pada dataran tinggi seperti kawasan puncak. Makanya, buah ini banyak ditemukan di dataran tinggi Karo, seperti di Berastagi dan Kabanjahe. Itu pun baru dibudidayakan oleh Dinas Pertanian Kota Berastagi sejak setahun lalu, dan kemudian diikuti oleh para petani.

Selain itu, di daerah Dieng-Jawa Tengah, pepino juga banyak dibudidayakan oleh petani kebun. Namun, buah ini juga dapat tumbuh pada dataran rendah dengan perlakuan khusus. Tapi, di Medan sendiri, pepino sangat jarang ditemukan. Kecuali jika dipesan khusus dari Berastagi.

“Banyak ditanam di Berastagi, di daerah Sampun dan Lau Gendek. Karena gunung, hawanya pas. Daerah Lau Kawar juga. Di daerah lain juga ada, tapi belum begitu bagus,” cerita Alfianto (45), salah seorang pedagang pepino di Pasar Buah Berastagi kepada MedanBisnis beberapa waktu lalu.

Untuk Obat
Rasa buah pepino bisa dibilang aneh. Karena manis tidak, asam bukan, anyep atau tanpa rasa pun juga tidak. Menurut Alfianto, pepino rasanya seperti buah melon. Selain itu, seperti juga ada rasa-rasa buah apel, mentimun dan terong belanda yang bercampur dengan rasa buah melon dalam buah pepino.

Meski begitu, pepino memilik banyak khasiat. Buah ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang tergolong penyakit kelas tinggi, antara lain penyakit jantung, tekanan darah tinggi, sariawan, dan bahkan stroke. Bagi penderita kencing manis atau diabetes, maag dan gangguan pencernaan lainnya, kanker, ginjal, sembelit, dan wasir, buah ini juga bisa dicoba.

“Sampai sekarang masih laris, karena untuk obat. Khasiatnya sangat banyak untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Makanya sering dibeli orang,” jelas Alfianto lagi sembari memperlihatkan selembar kertas yang berisikan kandungan zat dalam buah pepino.

Buah yang juga biasa disebut dengan nama buah melodi ini memiliki kandungan vitamin C dan serat yang tinggi. Padahal, selama ini kita lebih mengenal jeruk atau mangga sebagai sumber vitamin C.

Selain itu, kandungan zat mineral, gula sederhana, zat besi dan potassium juga terdapat dalam pepino biasanya memiliki berat ¼ kg.

Berdasarkan penelitian Laboratorium Uji Teknologi Pangan dan hasil Pertanian Universitas Gajah Mada pada 2005, dalam 100 gram pepino terkandung 25,1 mg vitamin C. Apalagi jika pada pepino yang tidak terlalu matang. Kemudian, kandungan betakaroten dalam 100 gram pepino sebesar 26,6 mg. Zat ini merupakan provitamin A, yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A.

Vitamin A ini sendiri sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan metabolisme lainnya. Selain itu, betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru, meskipun belum ada penelitian resmi yang menyatakan bahwa pepino dapat menangkal penyakit kanker.

Selain itu, kandungan serat pada buah pepino sangat baik, mencapai 1 sampai 1,5 gram per 100 gram. Serat ini sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.

Pepino juga terbukti rendah lemak, karena 95% kandungannya adalah air. Setiap 100 gram buah pepino, juga mengandung protein sebanyak 0,6 gram dan asam sebanyak 79,3 mg. Dengan kandungan semua zat tersebut, buah ini dapat meningkatkan stamina tubuh. Sedangkan bagi penderita penyakit seperti yang disebutkan di atas, penggunaannya harus rutin untuk hasil yang optimal.

Buah Organik
Keistimewaan lainnya dari buah pepino adalah buah ini tergolong buah organic, karena penanamannya tidak menggunakan pupuk kimia. Pembibitannya dilakukan dengan cara vegetatif. Tunas-tunas yang sudah ada calon akarnya, dipisah dalam polybag dan diperlakukan khusus.

Perawatannya cenderung mudah, dan tidak terlalu banyak memerlukan air. Musuh utama tanaman ini adalah ulat dan belalang pemakan daun.

Setelah masa tanam satu bulan, bunga akan tumbuh. Empat hingga enam bulan kemudian, dilakukan panen pertama. Buahnya ada dua jenis, yaitu berwarna putih bersih dan berwarna ungu. Sedangkan buah yang matang, baunya harum seperti buah melon. Jangan pilih pepino yang berwarna hijau muda

“Biasanya dipanen tiga bulan sekali. Tapi, usia pohonnya cuma setahun. Jadi, kita cuma bisa empat kali panen. Setelah itu harus diganti dengan bibit baru,” terang Alfianto yang juga menjelaskan bahwa batang tanaman pepino seperti pohon labu.

Buah pepino sendiri dijual dengan harga Rp 15 ribu per kg. Buah ini bisa tahan selama 2-3 minggu tanpa harus disimpan di dalam kulkas.

Cara penyajiannya juga bisa langsung dimakan kapan saja. Namun, menurut Alfianto, sebaiknya disajikan dalam bentuk segar. Buah ini juga bisa dijus tanpa campuran apa pun, sebagai isi es buah, atau campuran salad.

“Buah ini juga sangat baik di konsumsi anak-anak, karena mengandung betakaroten yang sangat dibutuhkan untuk kecerdasan otak dan mencegah kepikunan,” tambah bapak tiga anak itu lagi. Jika tertarik, silakan datang ke Pasat Buah Berastagi, dan temukan buah pepino di sana.

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa meninggalkan komentar sobat, karena komentar sobat sangat berguna dan bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Thanks You

 

AiyFeb Selalu Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates